MOHON AKTIFKAN JAVASCRIPT ANDA!
[KLIK DI SINI PETUNJUKNYA]

Sifat Musyabbahah

Dari 6 tabel wazan fi'il tsulaatsiy mujarrod, salah satunya memiliki wazan فَعُلَ - يَفْعُلُ, yang mana keseluruhan fi'il berwazan ini adalah FI'IL LAZIM dan memiliki makna SIFAT. Oleh karenanya seluruh fi'ilnya tidak memiliki tashrif ke isim fa'il, maf'ul bih, amar dan nahyi.

Untuk isim fa'ilnya digantikan oleh sifat musyabbahah. Dinamakan demikian karena ia serupa isim fa'il. Dan dari sifat musyabbahah ini Anda akan mengerti asal isim sifat (na't) diturunkan dari fi'il berwazan seperti apa.

Contoh:

- Fi'il madhiy: حَسُنَ
- Fi'il mudhori': يَحْسُنُ
- Masdar: حُسْنًا
- Sifat musabbahah: حَسَنٌ

Karena fi'il dengan wazan ini tidak memiliki fi'il amar, maka sebagai gantinya kita bisa mengatakan "كُنْ حَسَنًا = jadilah baik". Kalimah حَسَنًا berubah manshub karena menjadi isim maf'ul zhohir dari kalimah كُنْ.

WAZAN SIFAT MUSABBAHAH


Wazan pada sifat musabbahah adalah sama'i, tapi umumnya berwazan فَعِيْلٌ kemudian فَعْلٌ atau فَاعِلٌ.

Contoh: كَبُرَ - يَكْبُرُ (besar) maka sifat musabbahahnya كَبِيْرٌ mengikuti wazan فَعِيْلٌ.

Biasanya untuk antonimnya juga menggunakan wazan yang sama. Misalnya كَبُرَ (besar) antonimnya adalah صَغُرَ (kecil) dan sifat musabbahahnya صَغِيْرٌ.

Adapun kalimah (kata) كَبِيْرٌ dalam isim dikategorikan sebagai isim sifat yang masuk dalam pembahasan na't - man'ut.

Contoh: بَيْتٌ كَبِيْرٌ = rumah besar

PERBEDAAN ISIM FA'IL DAM SIFAT MUSABBAHAH


Perbedaan menggunakan isim fa'il sebagai khobar dengan isim sifat musyabbahah sebagai sifat pada kalimah isim adalah sebagai berikut:

* Jika isim fa'il sebagai khobar maka ia bermakna 'ARIDHI yaitu hanya sekali-sekali atau bersifat sementara.

Contoh: خَالِدٌ جَالِسٌ = Khalid duduk. Maksudnya Khalid adalah orang yang sedang duduk dan tidak selamanya duduk.

* Sedangkan isim sifat musyabbahah memiliki makna selalu atau selamanya.

contoh: ذٰلِكَ بَيْتٌ كَبِسْرٌ = itu rumah besar. Artinya rumah itu ukurannya tetap besar selamanya.

SIFAT MUSABBAHAH DARI WAZAN FI'IL YANG BERBEDA


Sifat musyabbahah juga bisa diturunkan dari fi'il lazim dengan wazan yang berbeda.

Contoh: فَطِنَ kemudian didapatkan sifat musyabbahah فَطِنٌ (cerdas).

Dalam kitab Alfiyah Ibnu Malik, implementasi sifat musabbahah dalam jumlah menggunakan istilah "maushuf - maushuf lafazh".

Contoh: ثَوْبٌ جَمِيْلٌ = baju bagus. Kalimah جَمِيْلٌ sebagai maushuf, sedangkan ثَوْبٌ sebagai maushuf lafazh.

TIPS MENCARI FI'IL DARI ISIM SIFAT


Setelah memahami tashrifan pada sifat musabbahah diatas, itu akan membantu kita untuk mencari fi'il dari sebuah isim sifat. Misalnya untuk kalimah كَبِيْرٌ berasal dari fi'il كَبُرَ, maka untuk isim sifat lainnya besar kemungkinan mengikuti wazan yang sama yaitu فَعُلَ, atau mengikuti wazan fi'il lazim lainnya. Selanjutnya kita tinggal melakukan verifikasi di kamus online untuk memastikan kebenaran.

Disimpulkan dari Kitab Alfiyah dan kitab lainnya
Assalamu 'alaikum pengunjung yang insyaAllah dirahmati Allah subhanallohu wa ta'ala, semoga materi Nahwu Shorof di blog ini dapat menambah ilmu dan lebih mendekatkan kita kepeada Al-Qur'an. Selamat belajar!
Salam dari Admin
Copyright © 2016 BELAJAR NASROF